Kamis, 17 Maret 2011


Membaca Arah Perubahan Dunia (3)

Perkembangan Teknologi Informasi Global
Perkembangan teknologi informasi dan aplikasi-aplikasi baru di bidang bio teknologi akan menjadi bagian yang sangat penting dalam perkembangan dunia ke depan. Dua kecenderungan utama akan terus berlangsung, pertama adanya integrasi multidisipliner untuk membentuk sesuatu yang baru. Integrasi teknologi informasi, bioteknologi, ilmu-ilmu dasar dan nanoteknologi akan mendorong inovasi yang dramatis. Efeknya akan sangat besar di bidang bisnis dan perdagangan, kesehatan dan keselamatan masyarakat. Kedua perkembangan teknologi berteras (lateral). Teknologi-teknologi terdahulu akan terus terpinggirkan (sidewise) ke pasar-pasar yang baru, misalnya inovasi aplikasi chip komputer lama.
Perbedaan waktu antara penemuan dan aplikasi pengembangan ilmu pengetahuan akan semakin singkat. Pengembangan-pengembangan di laboratorium akan cepat menghasilkan  produk-produk komersil yang mengarah pada peningkatan investasi.  Selama 15 tahun ke depan, pengembangan besar-besaran di bidang teknologi khususnya teknologi informasi akan mengakibatkan terlalu banyak perangkat-perangkat IT-enabled. Perkembangan yang cepat itu tampaknya terjadi karena biaya-biaya peralatan akan menurun ketika permintaan meningkat. Akses internet dari lokal ke global mengendalikan prospek hubungan wireless universal melalui peralatan-perlatan yang hand-held dan satelit-satelit menengah dengan biaya murah. Sistem dan peralatan-peralatan satelit akan dikembangkan agar semakin canggih dan murah.
Pada 2015, teknologi informasi akan mengakibatkan hempasan dahsyat di perkotaan maupun di pedesaan di seluruh dunia. Lebih jauh, teknologi informasi tidak memerlukan penyebaran untuk menghasilkan dampak serius. Elit-elit ekonomi politik lokal akan menjadi pioneer teknologi informasi di masing-masing kelompok. Meskipun begitu sebagian negara dan masyarakatnya, akan gagal meraih manfaat besar dari revolusi informasi. Di antara negara berkembang, India akan muncul sebagai pengembang teknologi informasi terdepan, sebagai akibat dari pertumbuhan kelas pekerja dan wiraswasta berteknologi tinggi. Sedangkan China akan memimpin negara-negara berkembang dalam pemanfaatan teknologi informasi. Namun demikian, kemampuan Beijing dalam mengontrol serta membentuk informasi akan sangat berkurang.
Meski sebagian besar penduduk kota di Rusia akan menyerap teknologi informasi dengan baik sebelum 2015, dalam populasi yang lebih luas penyerapan itu akan berjalan lambat. Pengguna internet di Amerika Latin akan tumbuh pesat. Argentina, Meksiko, dan Brazil akan meraup keuntungan besar dari perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar, pasar yang semakin lebar dan semakin banyak investasi asing. Di Sub Sahara Afrika, Afrika Selatan mengalami kemajuan teknologi informasi yang relatif cepat. Masyarakat dengan komunikasi canggih pada umumnya akan mengalami kekhawatiran akan gangguan privasi individu. Sementara yang lainnya akan khawatir terhadap “kontaminasi kultural”. Pemerintah di berbagai belahan dunia secara simultan akan turut mengembangkan teknologi informasi sekaligus mengantisipasi dampak-dampak negatif yang ditimbulkannya.
Masih di 2015, revolusi bioteknologi akan mencapai puncaknya (in full swing) dengan berbagai capaian luas dalam memerangi penyakit, meningkatkan produksi pangan, mengurangi polusi, dan meningkatkan kualitas hidup. Sebagian besar kemajuan itu, terutama di bidang medis masih tetap mahal selama 2015 dan relatif hanya tersedia di Barat dan negara-negara kaya lainnya. Beberapa aplikasi bioteknologi tetap menjadi kontroversi karena alasan agama dan moral.
Perkembangan yang paling signifikan pada 2015 adalah, pertama apa yang disebut dengan Riwayat Genomik. Dengan menguraikan unsur genetika suatu kuman penyakit, memungkinkan kalangan medis untuk mengetahui deskripsi suatu penyakit sehingga dapat melakukan diagnosa dan tindakan dengan lebih efektif. Kedua, Teknik Biomedis. Lonjakan kemajuan di bidang bioteknologi dan peralatan-peralatan “cerdas”, akan menciptakan sistem dan prosedur pembedahan, termasuk pencangkokan organ tubuh dan pemanfaatan sel-sel untuk memperbaiki struktur tubuh maupun otak manusia. Bioteknologi juga mampu memacu perkembangan sensor dan syaraf prostat, demikian pula dengan pencangkokan retina pada mata, pencangkokan rumah siput pada telinga, atau membypas tulang belakang dan kerusakan-kerusakan syaraf lainnya.
Ketiga,  terapi dan pengembangan obat-obatan akan menciptakan obat yang mampu menyembuhkan penyakit-penyakit kronis dan mengatasi kecenderungan kekebalan penyakit terhadap antibiotik. Pemahaman yang lebih jauh tentang bagaimana suatu penyakit tertentu menyerang manusia, dengan karakteristik genetika tertentu  akan membantu dalam pembuatan obat. Keempat, rekayasa genetika-di luar persoalan teknologi dan kultural yang masih berlanjut-akan menyempurnakan organisme sehingga mampu meningkatkan kualitas dan produksi makanan, memperluas skala biomanufacturing dan mengobati penyakit genetik tertentu. Metode kloning akan dimanfaatkan pada produksi ternak. Di luar masalah kultural dan politik, pemanfaatan tanaman-tanaman hasil rekayasa genetika memiliki potensi yang sangat besar bagi perbaikan pangan dan kesehatan masyarakat miskin dunia. Terakhir identifikasi DNA akan terus dikembangkan dalam rangka memperbaiki kapabilitas penegakan hukum.
Teknologi-teknologi Lain yang berkembang adalah adanya terobosan dalam bidang teknologi dasar akan mendorong tersedianya berbagai produk yang canggih, multifungsi, ramah lingkungan, awet dan customizable. Produk-produk itu tidak hanya akan memberikan kontribusi pada pertumbuhan IT dan biotek saja, tetapi juga menguntungkan perusahaan-perusahaan manufaktur, logistik dan gaya hidup individu. Barang-brang dengan kemampuan aktif akan digunakan untuk menggabungkan sensing dan aktision dalam merespon kondisi lingkungan. Penemuan dalam bidang teknologi nano akan membawa pada bentuk pemahaman dan kontrol baru atas unsur dasar semua barang-barang fisik. Pengembangan di bidang baru ini tampaknya ingin mengubah segala cara perancangan dan pembuatan barang apapun mulai dari faksin hingga komputer, ban mobil dan benda-benda yang belum terbayangkan sekarang.  Self asemble nano material seperti semikondukor “dots quantum” pada 2015 revolusi. Revolusi Chemical labeling dan memungkinkan proses yang cepat bagi penemuan obat, analisa darah, genetik dan aplikasi biologis yang lain.
Ekonomi Global dan Globalisasi
Menurut Amerika, ekonomi global sudah berada pada jalur yang tepat dalam rangka memasukiperiode dinamis berkelanjutan selama 2015. Pertumbuhan ekonomi global akan kembali meraih level tinggi seperti yang pernah dicapai pada tahun 60an dan awal 70an, tahun-tahun terakhir masa pasca PD II. “Long Boom”. Perekonomian yang dinamis terutama terjadi di antara negara yang disebut “emerging market” terutama dua raksasa Asia, China dan India, dan secara umum di seluruh dunia termasuk di negara-negara industri dan berkembang.
Peningkatan gelombang ekonomi global akan menciptakan banyak “pemenang” tetapi tentu tidak semuanya menjadi pemenang. Revolusi informasi akan membuat keberadaan kemiskinan menjadi semakin jelas dan kesenjangan regional tetap lebar. Bila ditelusuri ada lima faktor yang akan mempengaruhi pengembangan dinamika dan pertumbuhan ekonomi global. Pertama adalah tuntutan politik akan standar hidup yang lebih tinggi. Pertumbuhan kelas menengah global –2 miliar-dan semakin besarnya arus informasi dan penyebaran demokrasi akan memberikan memberikan kekuatan politik bagi kelas menengah.
Kedua, perbaikan kebijakan ekonomi makro. Perbaikan besar-besaran kebijakan ekonomi dan menejemen membentuk tatanan bagi dinamika masa depan. Angka inflasi menurun drastis di banyak negara. Ditinggalkannya sistem fixed exchange  rate oleh negara-negara Asia dan pembentukan European Monetary Union (EMU) akan memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi. Ketiga, peningkatan investasi dan perdagangan. Perdagangan dan arus investasi internasional akan terus berkembang, memacu peningkatan GDP dunia. Penentangan terhadap liberalisasi perdagangan dari berbagai kelompok kepentingan dan beberapa negara, tidak akan mengurangi kecenderungan ekspansi perdagangan. Aliran modal internasional, sebagai mana beberapa dekade yang lalu, tetap melimpah, terutama di negara-negara emerging market yang semakin transparan.
Keempat, difusi teknologi informasi akan terus menghasilkan efisiensi dalam perekonomian AS. Capaian serupa juga terjadi di negara-negara lain setelah terjadi proses integrasi teknologi informasi. Namun demikian, penyerapan teknologi informasi tidak terjadi secara otomatis karena banyak negara gagal menciptakan kondisi yang diperlukan bagi efektifitas pembangunan IT yaitu: tingkat pendidikan yang tinggi, infrastruktur yang memadai dan kebijakan regulasi yang tepat. Kelima, peningkatan dinamika sektor swasta. Perkembangan sektor swasta yang cepat di banyak negara ‘emerging market‘ sejalan dengan deregulasi dan privatisasi di Eropa dan Jepang-akan memacu pertumbuhan ekonomi melalui efisiensi yang didorong oleh persaingan ketat. Dampak peningkatan efisiensi akan sangat kompleks akibat revolusi informasi yang makin meningkatkan kemampuan perusahaan di seluruh dunia untuk mempelajari pengalaman perusahaan-perusahaan yang paling sukses. Di luar hal itu dunia akan berada pada verge of rapid convergence yang didasarkan pada finansial dan bisnis berbasis pasar.
Negara-negara dan region yang paling memiliki resiko ketertinggalan ekonomi adalah mereka yang memiliki konflik internal yang membuatnya gagal mendiversifikasikan perekonomianya. Perekonomian negara-negara di sub sasaran Afrika, Timur Tengah dan Amerika Latin tetap negatif. Emerging Asia akan menjadi daerah yang mengalami pertumbuhan tercepat, dipimpin oleh Cina dan India yang perekomiannya mencapai seperenam GNP dunia. Jika Cina menerapkan reformasi sebagai syarat masuknya ke WTO, perekonomian Cina menjadi lebih efisien dan pertumbuhan yang cepat akan terus berjalan. Pengembangan perekonomian Cina terutama terjadi di provinsi-provinsi pesisir daerah-daerah pertanian di Barat dan utara China akan tertinggal, hal ini menyebabkan  ketergantungan sosial yang akan menjadi tanntangan bagi Beijing. Sistem pendidikan di India yang relatif kuat, demokrasi dan kemamuan berbahasa Ingris membuatanya mampu memetik manfaat yang berhubungan dengan IT. Namun demikian, India tetap menghadapi tantangan dalam hal pemeratan hasil-hasil yang diperolehnya kepada ratusan juta penduduknya yang masih miskin, bahkan sebagian buta huruf terutama di bagian Utara India.
Eropa barat tampaknya semakin mempersempit kesenjangan ekonominya dengan AS. Negara-negara Eropa Timur yang ingin bergabung dalam Uni Eropa akan melakukan reformasi kebijakan dan meningkat dengan cepat. Eropa Selatan-Tenggara akan mengalami perbaikan ekonomi dan keamanan secara gradual. Meskipun perekonomian Jepang dalam 15 tahun ke depan akan menguat dibanding pada tahun 1990-an, signifikansinya dalam perekonomian global akan menurun. Prospek ekonomi Rusia dan Eurasia tidak menjanjikan.
Amerika Latin  akan menyusun pertumbuhan agregatnya, tetapi pertumbuhan  akan tersebar tidak merata. Demokrasi berorientasi pasar di Meksiko dan daerah selatan Amerika Latin, akan berada pada posisi terdepan. Generasi swasta baru akan muncul untuk mendukung pembukaan pasar, tetapi keuntungan yang diraihnya membuat distribusi pendapatan  menjadi merosot saat ini distribusi pendapatan di Meksiko merupakan yang tidak merata di dunia.  Wilayah Andean akan berjuang mengatasi rendahnya tenaga kerja terdidik, pemerintahan yang tidak stabil dan ketergantungan yang tinggi terhadap komoditi seperti minyak, tembaga dan narkotik.
Timur Tengah dan Afrika Utara akan ditandai dengan meningkatnya diferensiasi internal akibat beberapa negara memberikan respon lebih baik pada globalisasi dan membuka kecil kemungkinan untuk bergabung dengan UE. Di Sub Sahara Afrika, berlangsungnya konflik dan instabilitas, pemerintah-pemerintah otokratik dan korup, ketergantungan tinggi terhadap produk komoditi yang mengalami penurunan harga, tendahnya tingkat pendidikan  serta penyebaran penyakit menular akan menyebabkan sebagian besar negara di daerah ini gagal mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Kondisi Pemerintahan Nasional Dan Internasional
Negara masih merupakan aktor terpenting di bidang hubungan politik, ekonomi dan keamanan pada era 2015. Namun demikian, negara akan menghadapi ujian mendasar berkaitan dengan masalah pemerintahan yang efektif. Ujian pertama adalah kemampuan dalam rangka meraih keuntungan sekaligus mengantisipasi dampak negatif aspek-aspek globalisasi. Ujian kedua berkaitan dengan menghadapi penduduk yang semakin vokal dan terorganisir.
Aspek-aspek globalisasi semakin besar dan bebasnya arus informasi, modal, barang, jasa, manusia dan penyebaran kekuasaan kepada aktor non negara- merupakan tantangan bagi otoritas hampir semua pemerintah. Pada saat yang sama, globalisasi menuntut peningkatan kerjasama internasional dalam menangani isu-isu transnasional. Hampir semua negara akan menghadapi tuntutan masyarakat untuk partisipasi politik yang lebih besar serta perhatian terhadap hak-hak sipil –tekanan yang akan merangsang demokratisasi dan transparansi. Dua puluh lima tahun yang lalu kurang dari sepertiga negara di dunia yang dianggap sebagai negara demokrasi, kini lebih dari setengah negara di dunia sudah dipandang demokratis, sekalipun dengan berbagai bentuk penerapan hak sipil, politik dan hak suara.
Sebagian besar negara  masih tetap demokratis selama 15 tahun mendatang, tetapi jumlah negara demokrasi baru yang akan muncul, masih belum pasti. Negara-negara yang sukses akan berinteraksi dengan aktor non-negara dalam mengelola otoritas dan tanggungjawab. Antara sekarang dan 2015, tiga tantangan utama bagi negara adalah mengelola hubungan dengan aktor-aktor non-negara, memerangi jaringan kriminal, dan menyikapi munculnya kelompok-kelompok agama dan etnis.
Negara secara kontinyu akan bekerjasama dengan organisasi-organisasi swasta (baik profit maupun non-profit). Aktor-aktor non-negara itu akan semakin kuat selama 15 tahun mendatang, sebagai akibat dari liberalisasi keuangan dan perdagangan global, juga karena berbagai peluang yang dihasilkan oleh teknologi informasi.
Sektor Bisnis.
Sektor Bisnis akan tumbuh dengan pesat selama 15 tahun ke depan, mempelopori reformasi hukum serta menuntut pemerintah untuk semakin transparan dan predictable. Pada saat yang sama, pemerintah akan dituntut untuk memantau dan mengatur perusahaan-perusahaan bisnis agar konsisten terhadap standar lokal dari kesejahteraan sosial. Perusahaan multinasional  saat ini jumlahnya lebih dari 50.000 dengan hampir setengah juta cabangnya semakin berlipat ganda jumlahnya, akibat deregulasi, privatisasi perusahaan milik negara  serta liberalisasi pasar uang dan liberalisasi perdagangan. Tren ini akan terus berlangsung.
Perusahaan menengah, terutama perusahaan lokal akan semakin banyak, akibat oleh runtuhnya sistem ekonomi  komunis dan sosialis serta perkembangan layanan finansial dan sistem perbankan. Perusahaan-perusahaan kecil juga akan berlipat jumlahnya, tidak hanya karena deregulasi dan liberalisasi tapi juga karena banyak negara tidak mampu lagi menghalangi aktivitas komersil skala-kecil. Ketika perusahaan-perusahaan besar dan menengah semakin banyak, perusahaan kecil akan ikut terpacu dan kemudian menggabungkan diri kedalam berbagai jaringan global.
Meskipun begitu organisasi-organisasi non profit memberikan critical servis bagi individual dan kelompok swasta, dengan 67 % aktifitasnya di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan sosial. Mereka menyediakan informasi serta keahlian (expertise), mengadvokasikan kebijakan atas nama kepentingannya dan bekerjasama dengan organisasi-organisasi internasional, baik sebagai rekan kerja maupun pendukung. Di banyak proyek pembangunan dan proyek kemanusiaan, mereka akan terus menyalurkan sebagian besar dana bentuan dari pemerintah maupun organisasi-organisasi internasional.
Selama 15 tahun ke depan, sektor non-profit nasional dan internasional tidak hanya akan berkembang, namun juga mengalami perubahan dalam hal-hal yang signifikan. Organisasi non-profit akan memiliki lebih banyak sumber daya untuk memperluas aktivitas mereka. Mereka juga lebih percaya diri dengan kekuatannya serta lebih konfrontatif. Organisasi non-profit akan beralih dari  penyedia jasa layanan menjadi perancang dan pelaksana kebijakan, baik sebagai mitra maupun pesaing pemerintah atau perusahaan.
Pengaruh yang kuat dari Barat akan tetap berlangsung tapi pada tingkat yang lebih rendah, karena pertumbuhan ekonomi di Asia dan Amerika Latin menghasilkan sumber daya tambahan uhtuk mendukung civil society. Bersamaan dengan itu, pemerintah-pemerintah otokratik dan negara-negara atau kelompok Islam yang bersimpati pada kepentingan mereka akan makin mendukung kelompok-kelompok non-profit. Organisasi-organisasi non-profit akan diminta untuk mematuhi code of conduct. Pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang semakin memenuhi standar transparansi dan akuntabilitas-  akan menuntut organisasi-organisasi tersebut untuk melakukan hal serupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar